Dalam upaya terus-menerus untuk merawat dan mempertahankan kulit yang sehat, produk perawatan kulit semakin populer, terutama serum dengan kandungan kolagen tinggi. Kandungan kolagen dalam produk-produk ini menarik perhatian masyarakat karena dikenal memiliki potensi besar dalam memerangi tanda-tanda penuaan.
Dalam dunia perawatan kulit, kolagen dikenal sebagai elemen kunci yang berperan penting dalam menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit. Dengan permintaan yang meningkat untuk produk anti-penuaan, serum dengan kandungan kolagen tinggi menjadi pilihan utama bagi individu yang ingin merawat kulit mereka dengan lebih efektif.
Sebelum produk kosmetik dan perawatan kulit dapat diproduksi dalam jumlah besar dan diperkenalkan ke pasar, proses uji pre-klinis dan klinis harus dilakukan pada produk tersebut. Sebagai bagian dari program magang dari PRKP USK, mahasiswa bekerja sama dengan PT. Yakin Pasifik Tuna untuk mengolah limbah tulang dan kulit ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) menjadi kolagen, yang kemudian dapat diaplikasikan sebagai bahan aktif dalam pembuatan serum. Penggunaan serum ini diharapkan dapat memberikan efek anti-penuaan dini (anti-aging) pada kulit. Oleh karena itu, uji pre-klinis pada hewan percobaan diperlukan untuk menilai secara ilmiah keamanan dan khasiat sediaan tersebut sebelum langkah selanjutnya ke uji klinis.
Uji pre-klinis dilakukan menggunakan kelinci sebagai subjek uji. Pemilihan kelinci sebagai hewan uji didasarkan pada kemiripan kulitnya dengan kulit manusia dan ukurannya lebih besar dibandingkan mencit/tikus. Untuk mengevaluasi aktivitas anti-aging serum, kulit punggung kelinci diinduksi penuaan dengan paparan sinar UV A. Prosedur ini bertujuan menciptakan tanda-tanda penuaan pada kulit kelinci, termasuk kerutan halus, perubahan pigmen, kehilangan elastisitas, peningkatan kadar sebum, serta penurunan kadar kolagen dan kelembaban kulit. Setelah munculnya tanda-tanda penuaan dan dilakukan pengukuran persentasenya menggunakan skin analyzer, serum diterapkan pada kulit punggung kelinci selama 14 hari, dan perubahan dalam kondisi kulit diperhatikan. Jika terjadi perbaikan pada tanda-tanda penuaan yang sebelumnya terlihat, dapat disimpulkan bahwa serum tersebut memiliki efek anti-aging. Setelah uji pre-klinis selesai, dapat dilakukan langkah berikutnya yaitu melakukan uji klinis, yaitu penelitian pada manusia.
No responses yet